Selesai Trending Rumah Eksklusif Tanpa Listrik, Tiko Dapat Penawaran Kerja dari John LBF sampai Ashanty
Selesai cerita Tiko dan ibunya, Eny Sukaesi, tinggal di dalam rumah eksklusif tanpa listrik dan air sepanjang belasan tahun, banyak penawaran kerja untuk Tiko. Satu diantaranya tiba dari pebisnis terkenal Henry Kurnia Adhi atau John Lbf.
Lewat account Instagramnya @johnlbf, dia tawarkan tugas untuk Tiko dengan gaji sampai Rp10 juta /bulan.Tidak cuma tawarkan tugas, John Lbf menjelaskan akan menolong perbaikan rumah Tiko dan ibunya.
“Alhamdulillah tadi malam saya telah berjumpa Tiko,” catat John Lbf di account Instagramnya. “Selainnya saya tawarkan Tiko bekerja di salah satunya perusahaan saya dengan gaji 10 jt/bulan saya akan melakukan renovasi keseluruhan rumah Tiko.”
Tiko Masih Pikirkan
Menyikapi penawaran kerja itu, Tiko akan menimbangnya.
“Iya kemarin juga bertemu bang John. Iya masih diperhitungkan dahulu,” kata Tiko ke mass media di Cakung.
Selainnya penawaran kerja dari John LbF, Tiko mendapatkan penawaran tugas dari vokalis Ashanty yang terharu dengan perjuangan pemuda itu menjaga ibunya. Dalam account YouTube-nya Ashanty mengundang Tiko dan tawarkan bantuan tugas bila Tiko siap.
Saat dijumpai reporter di Cakung, Tiko sedang diperjalanan ke arah rumah sakit untuk menengok si ibu yang kini sedang dirawat di RSKD Duren Sawit.
Tiko malas bicara banyak berkenaan keadaan ibunya.
Awalnya, Direktur RSKD Duren Sawit, Nikensari Koesrindartia menjelaskan, Eny yang berumur 59 tahun sudah jalani perawatan sepanjang 11 hari semenjak dievakuasi petugas Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Timur.
“Keadaan kesehatan pasien secara fisik dan mental dengan bertahap dikit demi sedikit ke arah yang lebih positif, baik,” kata Nikensari Koesrindartia di Jakarta, Senin.
Niken menambah, Eny memperoleh pengatasan jiwa dan fisik pada dua hari awal perawatan di RSKD Duren Sawit. Sekarang ini Eny dirawat di ruangan rawat inap jiwa.
Meskipun begitu, Eny harus dirawat inap untuk kepentingan pengamatan dan penilaian yang sudah dilakukan dokter specialist jiwa, psikolog dan psikoterapi oleh tim perawatan.
“Perawatan yang diberi pengatasan babak kronis atau kegawatdarutanan fisik dan jiwa. Diteruskan pengecekan medis, pendukung dan pemberian therapy medis psikofarmaka atau beberapa obat,” tutur Niken.
Niken menerangkan, sepanjang perawatan pemilik rumah eksklusif tidak terurus di Cakung itu mulai berbicara pasif dengan bertanya anak dan mendiang suami. Tetapi dia condong semakin banyak diam dan baru menjawab sekedarnya bila ditanyakan.