BeritaSmi Berita Terkini Indonesia sampai Internasional dan Informasi Menarik Lainnya
Romo Benny: PDIP Partai Kekinian yang Diatur Professional dan Terancang
Budayawan yang Ahli Komunikasi Politik, Romo Benny Susetyo, memandang PDI Perjuangan (PDIP) ialah contoh parpol Indonesia yang sudah diatur secara professional dan kekinian.
Salah satunya bentuk PDIP partai kekinian, kata Romo Benny, kelihatan dalam pengurusan yang diisikan oleh figur-figur kapabel di sektornya. Ada pakar perbankan, ada pensiunan militer, pemerhati politik, budayawan, dan lain-lain. Itu sebagai satu kesatuan di PDIP.
“PDIP ialah partai kekinian yang kemampuannya pada susunan organisasi. Misalkan sekjen tidak merangkap. Itu ciri-ciri partai kekinian,” terang Romo Benny ke reporter di Jakarta.
Dengan detail, Romo Benny menyebutkan ada lima hal yang memperlihatkan PDIP ialah partai kekinian yang diatur secara professional.
Pertama, PDIP mempunyai akar ideologi yang memiliki kekuatan pada pangkalan akar rumput. “Karena itu tersebut, PDIP menempel sebagai partai wong cilik seperti petani, perlu, dan nelayan,” terang Romo Benny.
Ke-2 , mempunyai hirarki kepimpinan yang terancang. Dalam masalah ini, Romo Benny menyebutkan kemampuan PDIP itu di susunan ranting-ranting yang berada di daerah.
Ke-3 , PDIP mempunyai kaderisasi bertahap. Karena itu tersebut PDIP kelihatan aktif lakukan pendidikan kader secara periodik, ada juga sekolah partainya.
Ke-4, PDIP punyai kesetian pada ideologi, tidak pada figure individual. Dalam masalah ini, Romo Benny memandang PDIP punyai tingkatan pengkaderan hingga sosok yang tampil muncul tidak instant, figuran, atau aktris.
Patuh Harapan
Ke-5, mempunyai sprit satu instruksi. Karenanya Romo Benny memandang semua kader dan pengurus PDIP patuh azas, yang mengisyaratkan jika kesetiaan pada garis instruksi hingga tampil kompak.
“Yang tidak kalah penting, PDIP punyai kemampuan akar rumput marhaenisme, yang mengaktualisasikan tuntunan Soekarno, yaitu Trisakti. Mandiri dalam ekonomi, berdaulat di bagian politik, dan berkpibadian dalam budayaan,” pungkas Romo Benny.
