Pemilih Anies Baswedan Lebih Cenderung ke AHY Sebagai Calon wakil presiden, Ini Kata Demokrat
Partai Demokrat menyikapi hasil survei Tanda Politik Indonesia yang menyebutkan ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai cawapres yang terbanyak diharapkan oleh pemilih Anies Baswedan. Juru Berbicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memandang hasil itu memperlihatkan AHY dipandang positif dalam pimpin partai.
“Kesuksesan pimpin parpol ini yang membuat AHY unggul jauh dari Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang tidak mempunyai pangkalan simpatisan terancang dan setia pada sebuah organisasi mapan seperti partai politik, yang dapat digerakkan selaras dan masif pada sebuah instruksi,” kata Herzaky dalam info tercatatnya.
Hasil survei Tanda Politik Indonesia
Tanda Politik Indonesia dalam paparannya ini hari, mengatakan 28,6 % pangkalan simpatisan Anies cenderung pilih AHY sebagai cawapres. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ada di urutan ke-2 dengan 24 % sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Inovatif Sandiaga Uno di urutan ke-3 dengan 15,3 %.
Survei itu berjalan pada 30 Oktober-5 November 2022. Mereka mengatakan lakukan interviu bertemu muka pada 1.220 informan yang menyebar di semua Indonesia. Pemilihan informan dilaksanakan dengan sistem multistage acak sample atau random setahap.
Namun, menurut survei itu, kepopuleran AHY sebagai calon wakil presiden masih ada di bawah Ridwan Kamil. Dalam replikasi semi terbuka dengan memberikan 18 nama, AHY raih urutan ke-2 dengan pencapaian 16,3 %. Urutan kesatu dihuni oleh Ridwan Kamil (19,7 persen), sementara Sandiaga Uno (12,8 %) ada di urutan ke-3.
Demokrat singgung masalah usaha pembegalan
Herzaky memandang hasil survei itu memperlihatkan animo khalayak yang besar atas kesuksesan AHY pimpin Partai Demokrat. Ia juga menyentuh masalah usaha pembegalan Partai Demokrat oleh pihak yang dekat sama kekuasaan.
AHY, menurutnya, malah sanggup mengganti Demokrat jadi semakin kompak dan adaptive, hingga tetap stabil perjuangkan keinginan rakyat sepanjang dan saat pandemi. Perihal ini pula yang disebutkan Herzaky membuat AHY semakin jadi perhatian khalayak.
“Khalayak menyaksikan AHY sebagai calon pimpinan bangsa yang akan datang, yang sanggup mendatangkan perubahan dan pembaruan untuk mereka, bangsa, dan negara ini,” kata Herzaky.
Partai Demokrat sempat memang digoncang sesudah terjadi usaha penggulingan pada AHY. Usaha penggulingan itu dilaksanakan dengan memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Namun hasil KLB itu gagal sesudah Mahkamah Agung menampik kasasi mereka.
Partai Demokrat memang menyarankan nama AHY sebagai pengiring Anies Baswedan untuk maju pada Pemilihan presiden 2024. Namun tidak ada persetujuan antara partai anggota koalisi yang lain, NasDem dan PKS. Mereka baru menyetujui masalah persyaratan calon wakil presiden bagus untuk Anies.