BeritaSmi Berita Terkini Indonesia sampai Internasional dan Informasi Menarik Lainnya
Pasukan Penyelamatan KTT G20 Pakai Setel Batik dan Jas
Personil Direktorat Penyelamatan Object Penting (Ditpamobvit) Tubuh Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri kenakan setel batik dan jas. Buat jaga kenyamanan beberapa delegasi atau tamu VVIP sebagai taktik khusus dalam penyelamatan KTT G20 di Bali.
Dirpamobvit Korshabara Baharkam Polri Brigjen Pol. Suhendri menjelaskan anggota Baharkam ikut amankan aktivitas simpatisan (side moments) dan aktivitas khusus (main moments) KTT G20 Bali, dengan ditaruh di beberapa hotel tempat beberapa delegasi bermalam, di bawah kendalian pasukan penyelamatan presiden (paspampres).
“Untuk side moments ini tanggung-jawab seutuhnya sama Polri untuk lakukan penyelamatan,” kata Suhendri dalam info tercatat yang diterima di Jakarta,
Suhendri pastikan faksinya jamin keamanan beberapa delegasi negara yang datang dalam KTT G20. Anggota yang bekerja diperintah untuk berlaku santun, tegas, dan perlakukan tamu negara secara baik.
“Mereka (beberapa delegasi) tak perlu sangsi, kami siap semua semua wujud peluang teror mendatang,” ucapnya.
Dia menerangkan pemakaian jas setelan untuk penyelamatan tamu VVIP dan batik untuk penyelamatan acara satu tingkat menteri oleh beberapa personil Pamobvit untuk mendukung performa penyelamatan.
“Jika gunakan jas lebih menghargakan tamu VVIP. Jika side moment, kami gunakan batik (supaya) lebih memprioritaskan lambang budaya Indonesia. Jas itu telah diberi instruksi paspampres,” terangnya.
Selainnya penyelamatan KTT G20, Ditpamobvit Baharkam Polri lakukan penyelamatan pada beberapa delegasi yang akan berekreasi atau belanja selesai KTT G20. Polres di tempat, yang daerahnya memiliki tempat rekreasi dan perbelanjaan, siap-siap lakukan penyelamatan.
“Insya Allah kami sudah siap semua. Kami telah mem-briefing anggota, baik di side, main moment, atau rekreasi,” sambungnya.
Object penting yang lain ditangkap yakni tempat beribadah, supaya warga dan beberapa delegasi yang ingin melaksanakan ibadah masih tetap memperoleh keamanan dan kenyamanan.
“Jika Minggu, gereja, dan Jumat, sholat. Beribadah terhitung ada delegasi ingin melaksanakan ibadah kami yakinkan keamanan. Hingga kini aman saja dan mereka menghargai performa kami,” tutur Suhendri.
