Kece, PAL Indonesia Bangun Kapal Selam Tanpa Awak
PT PAL Indonesia dijumpai sedang lakukan pengembangan pada kapal selam tanpa awak atau autonomos. Bahkan juga, perusahaan plat merah ini menggamit perusahaan asal Jerman.
Ada kapal selam tanpa awak ini dikatakan sebagai tanggapan dalam jaga keamanan di bawah laut. Nanti, kapal selam ini akan diperlengkapi dengan senjata.
“Dalam usaha jaga kedaulatan negara dan penuhi keperluan pertahanan bawah laut Indonesia, PT PAL Indonesia tengah meningkatkan produk terkini yaitu Kapal Selam Autonomous (KSOT) atau dikenali dengan kapal selam tanpa awak,” catat perusahaan lewat account Instagram-nya,
Dalam pada itu, dalam pengembangannya, PT PAL Indonesia menggamit perusahaan asal Jerman Diehl Defense. Kerja-sama ini dilaksanakan lewat penandatanganan MoU di antara Direktur Utama PT PAL Kaharuddin Djenod dengan CEO Diehl Defense, Helmut Rauch.
Kerja-sama ini dalam bidang sistem senjata utama yaitu torpedo untuk Kapal Selam Autonomous (KSOT). Pengembangan kapal selam tanpa awak sendiri sebagai jawaban untuk keperluan pertahanan maritim, terutamanya pertahanan bawah laut,” seperti tercatat.
Untuk dipahami, pengembangan design dan gagasan pembangunan kapal selam autonomous sendiri sedang berjalan di PT PAL Indonesia. Walau demikian, tidak ada info tentu kapan project ini selesai dan kapal selam tanpa awak mulai bisa operasi.
Kapal Selam Hebat
Industri pertahanan Indonesia semakin berkembang. Salah satunya sebagai rasio fokus ialah pembangunan industri kapal selam dalam negeri.
Kapal selam menjadi satu diantara point utama dalam jaga kedaulatan daerah Indonesia. Karena itu PT PAL Indonesia (Persero) terus tingkatkan pengembangannya dalam menghasilkan kapal selam.
“Singapura mempunyai kapal selam yang dapat bertahan 10 hari tanpa ada ke atas,” kata Direktur Produksi PT PAL Iqbal Fikri.
Iqbal menjelaskan, ada kepercayaan dari beberapa pengamat militer jika negara ini tidak ketahui berapa banyak kapal selam lalu lalang melewati di perairan Indonesia.
“Itu karena penginderaan bawah air kita tidak sanggup menyaksikan kapan, seberapa banyak, dan dari negara mana saja kapal selam itu. Saat seseorang ketahui, dan kita tidak paham, karena itu condong sewenang-wenang,” katanya.
Menurutnya, ini perlu dikatakan karena ada hubungannya dengan pertahanan yang bukan hanya berada di darat, udara, laut, tetapi ada juga di bawah tanah dan laut. Itu kekuatan yang perlu kita menjaga,” katanya.
Perlu Investasi
Dalam pada itu, Pemerhati Militer, Connie Rahakundini Bakrie yang jadi pembicara seminar, menjelaskan, status vital Indonesia atau kekuatan kelautan harus disiapkan ke lahirnya investasi.
“Ada kelindan pada jalur diplomatik di mana kerja-sama internasional akan bawa pengokohan keunggulan komparatif,” katanya.
Connie menjelaskan, kerja-sama pertahanan akan memberikan keuntungan untuk taktik pertahanan karena akan berimplikasi pada tambahan sumber daya pertahanan.
Gandeng Naval Group
Naval Group bersama PT PAL Indonesia dan partner lokal tengah bekerja bersama di bidang litbang teknologi perkapalan. Kerja sama ini meliputi pembangunan lembaga namanya Energy Research Lab di Indonesia untuk membikin mesin kapal selam terbaru. Lembaga ini nanti akan kumpulkan beberapa pakar yang dari industri atau kampus.
Dalam rangka kerja sama vital di antara Indonesia dengan Prancis di sektor kapal selam yang diberi tanda tangan pada Februari 2022, Naval Group dan PT PAL Indonesia memiliki komitmen untuk membikin Indonesia mandiri dalam jaga kedaulatan maritimnya, dan membuat imbas positif berbentuk pembuatan lapangan pekerjaan berkualitas tinggi dalam periode panjang.
Disamping itu, Naval Group dan PT PAL Indonesia sudah tanda-tangani nota kesepakatan dengan PT Garda pada 2 November untuk pengembangan dan perawatan battery di Indonesia lewat lembaga Energy Research Lab. Ini bisa terjadi karena ada transfer teknologi dan pengetahuan dari Naval Group.
“Kami ketahui Naval Group sebagai perusahaan yang mempunyai alutsista terpenting dunia, terutamanya kapal selam kelas Scorpène. Kerja sama strategis dengan Naval Group ini akan memberi faedah untuk Indonesia, terutamanya PT PAL Indonesia, dalam kepenguasaan teknologi pertahanan. Karena ada support pemerintahan, nantinya Indonesia akan mempunyai kekuatan teknologi pembangunan kapal selam secara berdikari, tidak terbatas pada satu tipe kapal selam, yang sama dengan negara maju.” tutur CEO PT PAL Indonesia, Dr. Kaharuddin Djenod dalam acara penandatanganan persetujuan.
“Kami senang bisa turut serta dalam project penting ini untuk masa datang ketahanan laut Indonesia. Visi kami ialah membuat kerja sama periode panjang dengan Indonesia di sektor kapal selam, baik itu di tahapan pembangunan atau tahapan perawatan, dan bekerja bersama di bidang litbang.” tutup Vice President Naval Grup untuk Daerah India dan Asia-Pasifik, Nicolas de La Villemarqué.