Jokowi Puji Peranan NU Tangkis Radikalisme, Berlebihanisme, sampai Politik Identitas
Presiden Joko Widodo beri pujian peranan Nahdlatul Ulama (NU) dalam beberapa sektor, dimulai dari pengendalian wabah Covid-19 sampai mencegah radikalisme.
Puja-puji ini Jokowi berikan saat menyampaikan pidato pada acara Hajatan Peringatan Satu Era NU yang diadakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
“Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat dalam masyarakat, NU sudah jaga ketahanan warga dalam hadapi beragam rintangan, dalam hadapi wabah Covid-19, dalam hadapi pukulan beberapa gerakan radikal, terhitung jaga diri dari politik jati diri dan berlebihanisme,” kata Jokowi diambil dari siaran Kompas TV.
Jokowi agungkan aksi NU sepanjang satu era paling akhir. Menurut presiden, NU sudah memberi warna yang hebat untuk Indonesia, baik pada sektor keagamaan, berkebangsaan, persatuan dan kesatuan, atau kerukunan dalam keanekaragaman.
Masuk era ke-2 , Jokowi mengharap NU tumbuh makin kuat sebagai panutan dalam praktek Islam moderat.
NU diharap sanggup memberikan contoh hidup dalam adat Islam yang bagus, junjung adabul karimah dan tradisi ketimuran, tata krama yang bagus, dan jaga toleran dan persatuan.
“Menjata kegotongroyongan dan terus ikuti perubahan jaman,” tutur Jokowi.
Sebagai organisasi Islam paling besar di dunia, kata Jokowi, NU pantas berperan untuk warga internasional.
Ia menyebutkan pemerintahan benar-benar menghargakan usaha Pengurus Besar NU (PBNU) untuk ikut serta membuat peradaban dunia yang lebih bagus dan mulia.
Jokowi juga memberi pesan supaya NU selalu paling depan saat membaca gerak jaman, membaca perubahan tehnologi dan alih bentuk ekonomi, dan jaga aturan sosial yang adil dan bermoral.
“Saya mengharap instansi pengajaran di NU supaya menyiapkan muda yang kuasai iptek (ilmu dan pengetahuan dan tehnologi) terkini, kuasai tehnologi digital yang berkembang cepat, dan sanggup jaga professional profesional yang unggul,” ucapnya.
Paling akhir, pesiden mengharap NU sanggup merengkuh dan memberi perhatian serius ke angkatan muda supaya masih tetap mengakar kuat pada adat dan adat ahlussunnah wal jemaah.
Momen era ke-2 NU ini dikatakan sebagai pertanda kebangunan Nahdlatul Ulama dalam memperkuat keislaman tingkatkan kesejahteraan umat, dan membuat masa datang Indonesia yang maju dan bermartabat.
“Saya ucapkan tahniah dan sukur, ucapkan tasyakur, terima kasih dan mengucapkan syukur atas peranan NU untuk negara dan bangsa,” papar kepala negara.