Gempa Hari Rabu 11 Januari 2023, Dua Kali Menggetarkan Indonesia
Gempa kembali menggetarkan Indonesia. Sampai jam 19.15 WIB, ada 2x lindu yang terjadi di Bumi Pertiwi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan laporan, gempa bumi pertama di hari ini terjadi tadi siang jam 14:59:23 WIB di Kabupaten Waropen, Propinsi Papua.
“Pusat gempa ada di darat 44 km timur laut Waropen,” tutur BMKG lewat situs resminya.
Episenter lindu disampaikan BMKG ada pada koordinat 2.64 Lintang Selatan (LS)-137.02 Bujur Timur (BT). Gempa bumi itu berkekuatan magnitudo 5,1 dengan kedalaman 60 km.
BMKG mengatakan, lindu dirasa MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Nabire.
Selanjutnya, pada jam 15:48:22 WIB, gempa menggetarkan wilayah Kota Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Lindu itu memiliki kekuatan magnitudo 2,4 dengan kedalaman 10 km.
“Episenter gempa disampaikan BMKG ada pada koordinat 6.65 Lintang Selatan (LS)-107.01 Bujur Timur (BT),” tutur BMKG.
BMKG mengatakan, lindu dirasa MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Sukabumi, Sukaraja, Cisarua, Sukalarang, dan Kabupaten Sukabumi.
Pusat gempa ada di 11 km timur laut Kota Sukabumi.
Ada Pulau Baru di Tanimbar Selesai Gempa Maluku Magnitudo 7,5
Awalnya, peristiwa munculnya pulau baru di Dusun Teinaman, Kecamatan Tanimbar Utara, selesai gempa Maluku Magnitudo 7,5 disebabkan patahan gempa bumi. Hal tersebut diutarakan Periset dari Pusat Penelitian Geoteknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional (BRIN), Eko Yulianto.
“Pembangunan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebutkan patahan, di mana proses pengangkatan pengurangan dataran terjadi karena proses transisi gempa,” ucapnya.
Eko menjelaskan, pengangkatan dan pengurangan dataran oleh proses transisi gempa, karena dua babak utama yaitu inter-seismic sebagai babak awalnya gempa bumi dan babak coseismic ialah babak saat gempa tektonik terjadi.
“Seperti yang sempat terjadi pada kasus gempa tsunami Aceh tahun 2004, timbulnya pulau dengan ketinggian capai tiga mtr.,” ucapnya.
Peristiwa timbulnya pulau baru di Tanimbar, kemungkinan besar saat sebelum timbulnya pulau baru, laut dangkal hingga saat gempa membentak, karena itu dasar laut dangkal ini dapat menyembul ke atas permukaan laut jadi pulau baru.
“Untuk mengonfirmasi prosesnya seperti apakah saat sebelum peristiwa gempa, peluang warga telah memperhatikan apa laut dangkal relatif dekat sama permukaan air, hingga dengan sekali hentakan peristiwa gempa, karena itu selanjutnya seolah-oleh ada jadi pulau baru,” ucapnya.
Factor Yang lain
Pada konsepnya, kata Eko, sebagian besar kepulauan di Indonesia mayoritas tercipta karena proses tektonik dan vulkanik, menyebabkan semuanya yang ada di bawah laut, pada sebuah periode ada ke atas permukaan laut.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai gunung api terbanyak di dunia dan proses pembangunan gunung itu menjadi satu diantara factor yang selanjutnya mengakibatkan timbulnya dataran keluar lingkungan perairan atau laut.
Selanjutnya factor ke-2 , dikatakan sebagai tektonik karena pengangkatan dataran itu secara pelan-pelan, dengan cepat ikuti transisi gempa bumi.
“Saat energi terkumpul melebihi plastisitas kerak bumi, kerak patah dan terangkut jadi pulau baru,” terang ia.
Mengantisipasi Gempa Bumi
Ini yang perlu dilaksanakan saat sebelum, sebentar, dan setelah gempa bumi.
Saat sebelum Terjadi Gempa:
– Yakinkan jika susunan dan letak rumah Anda bisa terbebas dari bahaya yang disebabkan karena gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Penilaian dan perbaikan ulangi susunan bangunan Anda supaya terbebas dari bahaya gempa bumi.
– Ketahui lingkungan tempat Anda bekerja: lihat letak pintu, lift, dan tangga darurat. Kenali di mana tempat paling aman untuk berlindung.
– Belajar lakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
– Tulis nomor telephone penting yang bisa dikontak di saat terjadi gempabumi.
– Mengatur perlengkapan supaya melekat kuat pada dinding untuk menghindar jatuh, ambruk, berubah di saat terjadi gempabumi.
– Mengatur benda yang berat sebisa mungkin ada di bagian bawah. Check konsistensi benda yang bergantung yang bisa jatuh di saat gempabumi terjadi
– Taruh bahan yang gampang terbakar pada lokasi yang tidak gampang pecah supaya terbebas dari kebakaran.
– Selalu mematikan air, gas dan listrik jika sedang tidak dipakai.
– Persiapkan alat yang perlu berada di tiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu battery, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
– Bila Anda ada dalam bangunan: jagalah badan dan kepala Anda dari puing-puing bangunan dengan sembunyi di bawah meja, mencari lokasi yang paling aman dari puing-puing dan guncangan, lari ke luar jika masih bisa dilaksanakan.
– Bila ada di luar bangunan atau tempat terbuka: Menghindari dari bangunan yang berada di sekitaran Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Lihat tempat Anda bertumpu, jauhi jika terjadi rekahan tanah.
– Bila Anda sedang mengemudikan mobil: keluar, turun dan menjauhi mobil jauhi bila terjadi perubahan atau kebakaran.
– Bila Anda tinggal atau ada di pantai: hindari pantai untuk menghindar bahaya tsunami.
– Bila Anda tinggal di daerah pegunungan: jika terjadi gempabumi jauhi daerah yang kemungkinan terjadi longsoran.
Sesudah Terjadi Gempa:
– Bila Anda ada dalam bangunan, keluar bangunan itu dengan teratur. Tidak boleh memakai tangga jalan atau lift, pakai tangga biasa. Check adakah yang cedera, kerjakan P3K, telephone atau minta bantuan jika terjadi cedera kronis pada Anda atau sekitaran Anda.
– Check sekitar lingkungan Anda. Jika terjadi kebakaran, jika terjadi bocor gas, jika terjadi jalinan arus pendek listrik. Check saluran dan pipa air, check jika ada beberapa hal yang mencelakakan.
– Tidak boleh masuk bangunan yang telah terserang gempa karena peluang masih ada puing-puing.
– Tidak boleh berjalan pada daerah sekitaran gempa, terjadi kemungkinan bahaya susulan masih tetap ada.
– Dengar info tentang gempa bumi dari radio (jika terjadi gempa susulan). Tidak boleh gampang kepancing oleh rumor atau informasi yang tidak terang sumbernya.
– Isi angket yang diberi oleh lembaga berkaitan untuk ketahui berapa besar kerusakan yang terjadi.
– Tidak boleh cemas dan janganlah lupa selalu berdoa