BeritaSmi Berita Terkini Indonesia sampai Internasional dan Informasi Menarik Lainnya
Ganjar Disoraki Presiden di HUT PDIP, Hasto: Berikan Gestur Bisa
Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo memperoleh tanggapan semarak dari kader PDI Perjuangan saat datang di HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan hal itu sebagai gestur biasa oleh kadernya. Dalam demokrasi, gestur itu tidak ada permasalahan dikatakan.
“Ya kita kan demokrasi Indonesia. Orang sampaikan gesturnya bisa,” tutur Hasto saat HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Selainnya Ganjar, kata Hasto, awalnya Ketua DPP PDIP dan Ketua DPR RI Puan Maharani disoraki sebagai capres oleh kader PDIP.
“Jika barusan ada Pak Ganjar presiden, kemarin ada Mbak Puan presiden, barusan ada juga yang sampaikan itu, namun di sini tidak ada nama lain,” tutur Hasto.
Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah memperjelas akan mengangkat kader intern sebagai capres. Timbulnya inspirasi pada kader PDIP sebagai capres sebagai hal yang lumrah.
“Karena barusan dipertegas oleh Ibu Ketua Umum jika kita ingin kader intern partai yang sudah dipersiapkan secara baik,” terang Hasto.
Masalah Informasi Calon presiden, Megawati: Masalah Saya
Awalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pastikan tidak ada informasi masalah pengusungan capres yang akan digotong partainya saat perayaan hari ulang tahun ke-50 PDIP. Menurutnya, apa yang tersangkut masalah penyalonan presiden ialah hak prerogatifnya.
“Orang ngono saiki nungguin? (orang saat ini itu menanti) Tidak ada! masalah saya! gile nikmat saja,” kata Megawati saat HUT ke-50 PDIP.
Tetapi Megawati tidak menolak, jumlahnya mass media yang datang pada acara HUT PDIP semata-mata menanti nama itu dipublikasikan di hari ini. Bahkan juga ia menyebutkan, informasi nama capres yang hendak digotong menjadi gelaran taruhan.
“Saya ngomong ngapa toh ya orang? ini resmi 50 tahun getho, karena ini kan yang dinanti, jika orang main taruhan sudah masang sing arep dipublikasikan ibu sopo?,” lelucon Megawati.
