BeritaSmi Berita Terkini Indonesia sampai Internasional dan Informasi Menarik Lainnya
Cerita Korban Gempa Cianjur di Cibereum: Bangun Tenda Seadanya sampai Patungan Buat Makan
2 hari sesudah gempa Cianjur, ada beberapa masyarakat yang belum terima kontribusi dari pemerintah. Bahkan juga di Dusun Cibereum salah satunya lokasi terberat dengan beberapa puluh rumah rata dengan tanah dan beberapa ratus jiwa pindah. Mereka pindah dengan membuat tenda seadanya, tanpa dapur umum.
“Kami tidak kenapa tinggal di sini, yang perlu tidak hujan. Makan kami patungan, terkadang sama-sama pinjam mie instant. Tenda kami dari terpal, ukuran 7×4 diisikan oleh 50 ada pula yang 60 jiwa. Kami cemaskan.kuatirkan anak-anak,” sebut Hamdan, 40 tahun masyarakat Cibereum Kaler RW 03, Cianjur.
Disentil kontribusi dan usaha yang sudah dilakukan pemerintah, Hamdan akui tidak ada satu juga yang turun ke daerahnya. Walau sebenarnya, mereka telah lakukan assesment dan koordinasi dengan Kepala desa dan team reaksi cepat kebencanaan. Tetapi, sampai sore hari ke-2 gempa, kontribusi yang diharap juga belum ada.
“Entahlah kami kebingungan mengapa, kami memang mengakui banyak titik sebagai korban gempa. Tetapi tolong lah, di sini banyak anak dan balita,” katanya.
Bila logistik tidak ada, dia mengharap kontribusi tenda, matras dan selimut. “Agar tidak tidur di karung,” sebut pria yang bergabung dalam Sukarelawan Responsif Bencana dan memegang kepala Rukun Tetangga itu lirih.
40 rumah rata dengan tanah
Rasyid Awaludin, koordinator sukarelawan di tempat menjelaskan sekarang ini data yang ia dapatkan minimal ada 30 sampai 40 rumah yang roboh rata dengan tanah dan beberapa puluh yang lain rengat. Beberapa puluh masyarakat alami cedera dan 13 orang diketemukan dalam penyelamatan dengan keadaan wafat.
“Paling akhir korban wafat, barusan telah sukses kami angkat di bawah puing rumah tiga lantai yang roboh. Ditemukan di atas meja makan, telah kami membawa ke RS untuk mendapatkan pemulasaraan. Korban ke 13 itu sejenis kelamin laki dan keluarganya sekarang tinggal di tenda yang di sawah barusan,” kata Rasyid.
