24 KK Tergusur Project Sodetan Kali Ciliwung, Dipindah ke Rusun dengan Pola Sewa
Pemerintah provinsi DKI Jakarta mengalihkan sekitar 24 kepala keluarga (KK) karena terserang imbas project sodetan Kali Ciliwung ke rumah susun (rusun) dengan pola sewa.
“Dipindah ke Rusun Cipinang Besar Utara,” kata Kepala pala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta Sarjoko di Balai Kota Jakarta.
Menurutnya, beberapa puluh masyarakat yang dipindah ke rusun sewa itu sebagai masyarakat dengan Kartu Pertanda Warga (KTP) DKI Jakarta.
Dan masyarakat luar KTP DKI, katanya, dibalikkan ke daerah asal semasing. Tetapi, dia tidak memberi detil uang sewa yang dikenai ke masyarakat terimbas project sodetan Kali Ciliwung itu.
Sekarang ini, katanya, beberapa puluh masyarakat terimbas project sodetan Kali Ciliwung itu tetap diberi gratis. “Harga kontraknya belum ditetapkan, sekarang ini masih gratis,” ucapnya.
Awalnya, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menerangkan masalah lahan masyarakat menjadi satu diantara masalah yang membuat project itu tidak lancar.
Masalah itu menyebabkan pembuatan atau aliran keluar air (toko) belum maksimal di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur sepanjang periode waktu 6 tahun.
Masalah sodetan Kali Ciliwung
Mengakibatkan, lanjut ia, pembangunan sodetan waktu itu jadi tidak maksimal, walau sebenarnya pembuatan aliran masuk air (inlet) di kawasan Bidara Cina ditangani pada 2013-2016. “Secara fisik (pembuatan) yang di inlet (berproses) tetapi keseluruhannya kan ada banyak masalah hingga tidak maksimal ,” ucapnya.
Selainnya terhalang rumah masyarakat, Heru menerangkan masalah ditemui karena pendetailan data dengan Badan Pertanahan Negara (BPN) dan lahan milik Kampus Trisaksi yang sekarang ini prosesnya telah dituntaskan.
“Ada banyak hal masalah, terus yang di ‘outlet’-nya sejak mulai beberapa periode waktu, itu stop karena alirannya harus dilebarkan, di situ ada banyak masalah, ada rumah masyarakat, terus ada yang perlu didetailkan data dengan BPN, dengan Trisakti dan saat ini telah usai,” ucapnya.
Project sodetan Ciliwung nanti menyalurkan air ke Saluran Banjir Timur (KBT) hingga diprediksi bisa kurangi sekitaran 10 % banjir di Ibu Kota. Adapun kemampuan sodetan itu diprediksi sampai 60 mtr. kubik per detik untuk mereduksi banjir.